Minggu, 06 April 2014

Bis Dalam Teman

            Kehidupan itu seperti naik bis antar kota . di dalam bis kita dimungkinkan bertemu  bermacam-macam orang. Ada yang baik, humoris, menyenangkan, atau bahkan yang mencurigakan. Semua itu mungkin dalam bis.

Saat perjalanan jauh ber jam-jam ada banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan dalam bis. Ada yang memilih untuk menghabiskan waktunya dengan tidur, gadget atau sesekali menikmati pemandangan dari balik jendela bis.

Mungkin yang paling sering adalah mengobrol dengan orang baru. Yap, berkenalan.

Karena perjalanan masih jauh, dan dasarnya manusia adalah makhluk yang berinteraksi, berkenalan di bis menjadi suatu hal yang biasa.

Ada bermacam-macam wajah dengan latar belakang berbeda-beda disana.
Ada banyak kemungkinan yang terjadi.

Jika kita bicara positif. Bisa jadi orang yang baru anda kenal mempunyai banyak hal yang bisa membuat kita tertarik untuk melanjutkan obrolan. Kita bisa menemukan suatu kisah hidup seseorang selain kita disana dengan sekedar bercerita. Kita juga bisa mendapatkan keseruan tentang hal baru yang tak pernah kita temui, atau hal yang anda sukai sejak lama dan orang di sana juga melakukan hal yang sama. Mengobrol dan saling menjalin silaturohmi adalah cara menghabiskan waktu terbaik di dalam sana. Kita bisa berbagi dan melakukan banyak lagi hal positif.

Tapi itu tergantung dari tingkat kecocokan kita dan mereka. Jika kita mendapati orang yang tidak senada dengan kita, maka mengobrol pun akan menjadi sesuatu yang tidak bisa kita nikmati.
Sebaliknya jika orang yang kita dapati malah banyak meng-inspirasi dan bermanfaat. Bisa-bisa kita lupa turun dari bis karena keseruannya.

Semua orang di dalam bis, telah mempunyai tujuan di awal pemberangkatan.
Ada yang turun duluan sebelum sampai terminal, atau malah ada yang baru naik bis di pertengahan perjalanan. Apapun itu jika sudah sampai pada tujuan kita harus bergegas turun, itu peraturannya.
Jika yang turun duluan adalah teman yang menyenangkan tadi, dan kita belum sampai tujuan kita, maka kita akan ditinggal sendiri dan sedikit banyak kita akan merasa kehilangan.
Itu wajar sebagai manusia. Coba kita lihat gambaran besarnya.

Dari awal teman kita  itu sudah mempunyai tujuan yang akan dia tuju sebelum naik bis.
Di dalam bis dia bertemu kita dan ternyata obrolan menarik terjadi dan membuat perjalanan terasa jauh lebih menyenangkan dari perkiraan kita di awal perjalanan.
Saat tujuan teman kita sudah sampai terlebih dahulu. Dia harus turun bis dan melanjutkan ke tujuannya.
Dan kita yang tempat tujuannya masih jauh ‘harusnya’ melanjutkan perjalanan di dalam bis demi tujuan kita sendiri.

Banyak hal yang menyenangkan dan tak tergantikan di dalam bis.
Apalagi jika kita berinteraksi banyak penumpang disana dan ternyata sangat menyenangkan. Rasa senang akan jadi berlipat ganda berbanding lurus dengan jumlah penumpang yang menyenangkan di dalam sana. Rasanya tidak ingin perjalanan di dalam bis cepat berakhir.
Sampai berharap pak supir melambatkan laju bisnya.

Itulah Teman.
Adalah seseorang yang kita temukan dalam perjalanan dalam bis (perjalanan hidup).
Yang memberikan pengaruh besar terhadap sikap dan pikiran kita.
Wajah baru mereka dalam kehidupan kita, membelajarkan banyak tentang pendewasaan diri atau saling menghargai.

jika seseorang yang membuat anda leibh buruk dari sebelumnya, itu tidak bisa di katagorikan teman.

Cerita dan kenangan bersama, akan membuat kita merasa dalam. Dan saling menghormati.
Tali silaturohmi, dan sikap toleransi akan memperjelast kehadiran mereka dalam cerita.
Mereka sukses membuat kita berubah, menjadi lebih baik.
Berpandangan luas dan belajar memahami.
Mereka berjasa, atas keriangan dan keseruan dalam hidup kita.

Tapi, Kita harus turun di tujuan kita masing-masing.
Mereka juga akan begitu.
Satu persatu turun bis karena bisa jadi tujuan mereka ada di sebrang sana.
Ada waktunya kita akhiri dulu cerita menyenangkan dalam bis ini.
Disaat yang bersamaan mereka yang turun akan mengingatkan kita akan tujuan kita.
Kapan kita juga harus turun?
Masih jauhkan tujuan kita?
Kita harus menyadari arti dari ‘tujuan’
Memang teman adalah hal yang sangat nyaman dan menghangatkan.
Tapi ‘tujuan’ adalah keharusan yang sebisa mungkin untuk kita pertahankan.

Teman.
Satu persatu kita sudah turun bis.
Banyak dari kalian sudah mencapai tujuan atau berganti bis demi tujuan baru kalian.
Tak masalah karena itu perjalanan baik kalian.
Saking keren-nya, Kenangan dalam bis bersama kalian semua, tidak bisa di ungkapkan.
Itu semua membuat diri ini ingin jauh lebih baik hati seperti kalian.

Memang mirip tapi Ini bukan salam perpisahan, tapi ini hanya suatu perjalanan.
Kenangan kemarin bukan jadi bahan saat melamun atau sedang kesepian
Lebih dari itu, sikap memberi dan menghormati saat itu, akan membiasakan diri ini agar selalu berbuat baik di hari ini dan esok.
Salam senyum untuk kalian.
Nanti jika kita sudah berdiri di tujuan masing-masing
Kita masih bisa naik bis bersama-sama lagi.

Untuk semua Teman-temanku yang pernah naik bis bareng sama-sama…
Teman TK, SD, SMP, Genk Piley, SMA, Adios, Jurnalistik,  Kuliah, Tapak Suci, HMJ, PKL, Kuliah lagi, PPL, komikus2, kos kuabeh wes

Perjalanan saya sendiri masih jauh, tapi melihat banyak dari kalian yang sudah nyampek tujuan, membuat saya lebih bersemangat lagi.

Oiya ada juga yang beberapa memutuskan untuk turun bis bareng demi tujuan yang sama
Seperti teman baik saya di Tapak Suci Mas Agung dan Rani M (*ciiieee ciieee )
Rezki dan Mas Hamdi
Mas Aheng dan Dion
Meki dan Tora
Adit dan saya
Eh’
Dan semua wes



Sukses semua ya…. :D

nanti ketemu lagi