Senin, 30 Mei 2011

Jadi kakak itu mengesankan


            Jadi anak terakhir itu cukup mengharukan. Seperti aku, anak ke-dua dari dua bersaudara. Lihat saja fenomena yang terjadi misal: pembagian uang saku (pas masih taman kanak2). Aku ingat sekali ibuk’ku bilang “ adek-kan sek cilik, dadi sangune cilik pisan yo” (karena adik masih kecil, uang sakunya juga kecil ya..) mbak’ku tertawa dengan tangan di pinggang.
Ada lagi pas waktu TK juga,
            Setiap ada teman ibuku yang menanyakan bapakku lagi dimana pasti bilangnya gini “hei, jeng…. Nangdi bapak’e Retno?” (retno = nama kakakku), nah mengapa gak namaku yang disebut?? Apa mereka gak tau aku mendengar obrolan mereka itu. Kapan aku disebut sebagai icon keluargaku juga? Habis itu aku pasti manyun dan pergi mencoret-coret buku gambarku, untuk melupakan apa yang telah terjadi. Dan mbak’ku tertawa dengan tangan di pinggang.
Itu Cuma beberapa kasus, sebenarnya buanyak banget. Tapi saat ini berbeda. Kakakku yang di atas itu sudah menikah dan punya anak. Itu berarti aku jadi Om…… \(^0^)/ ow.. yeah….
            Kalian tau apa artinya itu? Karena aku masih dalam katagori “muda” dan belum nikah, jadi seorang Om itu berasa kayak jadi kakak. Dan Allah mengijinkan aku untuk menikmati indahnya jadi seorang kakak. Huah… rasanya mirip kelinci pakek pita ijo tua dan menemani anak kelinci yang bunder kecil kayak kapas. Pokoknya seruuuuu….
            Keponakan-ku itu imud banged. Saya ulangi sodara-sodara, imud banged (aku jarang lho pakek akhiran ’d’ pada kata ‘banget’). Apalagi sekarang umurnya 1,5 tahun lebih gitu. Itu lucu2nya dari tingkah anak umur segitu bukan? Aku heran dan bangga, kenapa si tata (panggilan dari keponakanku) bisa lucu banged seperti itu? Padahal aku gak segitunya dan cenderung biasa aja. lihat balita lainnya. Apa ini sensasi sebagai seorang kakak pada adiknya.
Dan ternyata benar dugaanku. Bukan aku saja yang merasa si tata ini super imud. Tapi seluruh dunia mengakui keimud’tannya. Bukan besar2in sodara sendiri. Tapi inilah buktinya
kalo gak jelas gambarnya di klik aja biar gedhe
 
             Nah… para GEJErs bisa lihat sendiri di barisan no 5 dari kanan.. itu keponakanku. Dia ternyata salah satu anggota dari girlband korea kenamaan SNSD. Tau kan SNSD?? kalo gak tau tanya mbah google deh.. Nah… apa ini??? kenapa si tata bisa masuk girlband yang terkenal itu. Tentu saja ada sejarahnya.(click read more)

Kamis, 19 Mei 2011

Mungkin Malang Tempo Doeloe


          Postingan edisi special event Malang Tempo doeloe, jadi fontnya juga special biar vintage gitu... somoga gak bingungin yang baca.
          Malang tempo doeloe, ow yeah… ini adalah semacam program dari kota malang diperuntukan buat warga agar bisa menikmati suasana dan berbagai macam kebudayaan kota malang pada tempo dulu. Banyak berdiri stand-stand beratapkan daun jagung yang dikeringkan, dinding dari 'gedhek-gedhek' (bhs. Indonesianya gedhek ap y….?), penyinaran oleh lampu obor, pengenalan barang-barang yang bersejarah dari kota malang dan banyak banget yang jual gulali, itu lho gula yang di panasin sampai leleh trus di gulung-gulung dengan bambu sebagai pegangan. Ditambah semua yang datang menggunakan kostum ala kuno gitu, aku aja pake’ bajunya bapaku pas masih muda, yang tidak sengaja ditemukan pas bersih-bersih lemari tua. Untung aja cocok haha..(I love u dad). Ya…. Semuanya berkumpul jadi satu dan berjalan di jalan Ijen. Prediksiku sih tidak lama lagi jalan itu gak akan dinamai jalan ijen lagi (‘ijen’ dlm bhs jawa berarti ‘sendiri’), mungkin namanya ganti jadi jalan ‘Rame’ atau jalan ‘Rame Banget’, atau jalan ‘Rame Banget Macet’ atau jalan ‘Tak Ijen Lagi’ (kyk judul lagu ne… ^.^) ow yeah..
          Tapi kedatangan ku ke acara ini pada 19 april 2011 kemarin membuat arti yang berbeda. Awal kedatangan (tepatnya pas selesai parkir kendaraan) aku merasakan hal yang berbeda. Dan ternyata, aku lupa pakai celana.. 
 
hooo tidak bukan begitu, aku lupa gk bawa ‘bakul’ buat dagang gula kacang, 
waa…. bukan bukan itu, lebih bahaya dari itu, aku lupa menyelamatkan sasuke yang lagi bertarung dan hampir mati.. haha.. ow yeah…
bukan kok aku juga gak tau apa yang terjadi, di ujung sana aku lihat banyak keramaian, dan itu rame banget. Kalo aku cacing tanah, pasti aku lebih milih menunggu pagelaran ini selesai dan baru aku bermain sendiri disana. Aku agak kurang nyaman aja di tengah keramaian seperti itu. Mirip seperti kelinci di tengah danau dengan sebuah rakit kecil. Agak kurang nyaman gitu.
          Sembari itu tetap aku susuri yang namanya Malang Tempo Doeloe itu, berjalan dan melihat sisi kuno kota malang. Bulan tak hadir di malam itu, begitu juga para bintang. Langit diatas ubun-ubunku masih bersama awan yang gelap. Hhh… kok jadi tambah mellow ya..  semacam pertanda buruk. Sesak dan penuh..    maksud saya penuh banget. Sejenak aku teringat petuah ibuku dulu pas masih kecil, beliau bilang “yud.. kalo penuh disiram ya….” Hhh… maaf ibu, aku tak dapat melakukan itu kali ini…
Karena gak ada kerjaan selain jalan aku memperhatikan semua muka yang ada didepanku. Aku amati ekspresi mereka dan menebak apa yang sedang dipikirkannya. Seorang cewek lengkap dengan pasangannya yang tertawa lepas, ya benar dunia sedang di kontrak mereka. Seorang ibu menggendong anaknya sambil bertengkar ma anaknya sendiri, mungkin dia lagi mikir tempat yang cocok untuk membuang anaknya itu. Seorang pria dewasa yang serius banget makan gulali,
mungkin bambu penyangga gulalinya ikut ke makan. Seorang cowok ganteng mempesona sedang bernyanyi lagu melankolis, ow.. itu aku sendiri tapi dalam angan saja ^.^ . Sekelompok anak2 dengan pakaian punk, emo, slankers ato apalah dengan muka tebal godain cewek yang lewat.. padahal eike gak suka di godain gitu… ihh… pliss deh.. jeunk…. 
Tapi yang menarik perhatianku adalah sepasang mata dari seorang gadis, terus melihat kebawah dengan muka masam, seakan dia (click read more)

Jumat, 06 Mei 2011

Nyoba ikutan karena go green

                Gak tau knp aku fans banget tentang  yang bertema "go green". Nah kemarin tanggal 21 Mei 2011 ada lomba Essay tentang go green.... lha ni ceritanya aku ikutan. padahal aku gk pernah buat essay. jangan kan buat... tau aja nggak.. rumus baru dalam hidupku "go green dulu, baru essay". apa sih essay itu?. kebetulan salah satu temen ngajak tentang seminar membuat essay dan cerpen. ya udah slanjutnya aku ikut ae...
               deng.......... langsung ke pengumuman... ternyata aku gk juara. gpp. yang penting uda ikutan acara yang "go green go green" gitu... hahaha..... (timbul kebanggaan tersendiri). nah karna lomba-nya udah kelar boleh donk tak publish disini haha... dari pada nganggur diem di hardisk. ok langsung... silakan menikmati essay perdana saya... kritik dan saran ojo lali yooo..... biar kl buat lagi lbh mancaap... thanks be4


Mental SD Terkadang Lebih Baik
            Perjalanan pulang kampung di musim penghujan sungguh berat, terutama bagi aku seorang pengendara sepeda motor. Waktu yang biasa ku tempuh dari Malang menuju rumahku di Probolinggo sekitar 2.5 jam, dengan kecepatan sekitar 50-70 Km/jam. Tapi pada musim hujan tahun 2009 waktu perjalanan bisa sampai 3.5 jam dan untuk tahun 2011 malah sampai 4.5 jam. Ini sama dengan waktu yang di perlukan dari malang menuju jember. Kasus ini terjadi karena kendala yang sama di setiap tahunnya. Penyebabnya adalah banjir di daerah Pasuruan. Khususnya di kecamatan Ngopak. Air hujan yang turun deras membuat sungai-sungai di daerah tersebut meluap memenuhi jalan. Sekilas pemandangan saat itu mirip di danau yang saya lihat di discovery chanel, sekeliling memandangan cuma air keruh menggenang. karena berhektar-hektar sawah-sawah di sekitarnya juga tenggelam oleh air. Bedanya ‘danau’ baru ini tidak ada binatang-binatang buasnya seperti di acara TV favoritku itu.
            Dari pengalamanku tersebut terlihat ada masalah yang tak kunjung reda tapi malah tambah buruk keadaanya. Di berita dari TV tahun ini juga lebih banyak terdapat banjir yang melumpuhkan akses jalan utama di berbagai tempat. Ok, masalahnya adalah banjir. Sekarang mengapa intensitas banjir meningkat? Apakah penyebab banjir terebut?.
            Pertanyaan terakhir ini mengingatkan ku pada masa SD dulu. Apakah penyebab banjir? Pasti dengan percaya diri aku akan menjawabnya dengan ‘buang sampah di kali, Pak’. Nah lihat, ketika aku SD sudah diajarkan betapa tidak boleh membuang sampah di kali. Teman-teman dari sekolah lain pun aku pikir juga sependapat denganku. Ketika SMP, pertanyaan itu kembali muncul. Apakah penyebab banjir? Jawabanku kali ini lebih kompleks dari yang dulu. ‘karena eksploitasi hutan secara liar, tidak lancarnya aliran sungai dan atau pembukaan lahan pertanian di daerah resapan air’. Bagaimana dengan sekarang? Apakah jawaban-jawaban itu masih benar dan berlaku? Jawabanya ya, masih. Tercatat di daerah resapan air di pasuruan mengalami penyempitan oleh pembukaan lahan pertanian. Banyak juga sampah yang tersudut di sungai sebagai wujud ketidaktauan dan ketidak pedulian warga setempat. Alhasil inilah yang mereka dapatkan. Selain banjir tersebut melupuhkan akses jalan utama, banjir juga merendam sawah-sawah di daerah itu. Sebagian rumah warga juga di genangi air setinggi lutut disertai juga penyakit-penyakit bawa’an banjir. Banjir yang terjadi juga semakin hebat tiap tahunnya.
            Sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah pelajaran membuang sampah dan melindungi hutan sudah di ajarkan sejak aku masih kecil. Kenapa masih terjadi pelanggaran seperti itu?. Apa ada yang salah dari pengajaranya? Atau ada yang salah dengan manusianya?.
            Kita bisa lihat masalah membuang sampah sembarangan saja bisa menjadi musibah seperti diatas. Aku mulai memikirkan fenomena yang sering terjadi disekitarku. Misalnya dikampus atau di jalan umum. Masih banyak orang yang dengan ringannya membuang bungkus permen sembarangan. Seperti tidak ada rasa takut di dirinya untuk melakukan itu. Memang sih, nanti ada petugas kebersihan yang akan menangani bungkus itu. Tapi yang aku bicarakan adalah mental orang-orang seperti itu. Kenapa tidak membuangnya pada tempatnya? Apakah tidak di ajari oleh sekolahnya? Bagaimana mengenai sampah-sampahnya yang lebih besar?. Itu hal yang salah. Dan aku yakin, bila aku yang benar kalau hal itu salah. Dia bersalah meskipun bila aku masih anak SD. Bagaimana sikap orang seperti itu di masa mendatang? Apa yang ia contohkan kepada keturunannya? Mungkin ini fenomena(click read more)

Minggu, 24 April 2011

Cacing tanah dan Bulan


                     Pada zaman dahulu kala hiduplah seekor cacing tanah yang hidup dalam tanah. Untuk sekedar informasi, cacing tanah yang ini tidak ada hubungan keluarga dengan tikus tanah atau kacang tanah. Cuma namanya aja mirip. Cacing ini hidupnya kesepian. Sering sendirian sampai disebut penyendiri. Daerah yang ia kunjungi biasanya Cuma di tanah-tanah yang minim getaran (keramaian), misalnya dia sering berjalan-jalan di tanah sawah, atau di hutan, jarang sekali dia turun di bawah aspal atau jalan raya, karena dia emang gak suka keramaian. Sesekali di waktu malam dia muncul ke permukaan tanah untuk melihat ke angkasa. ya benar dia lagi menganga menatap si bulan pujaanya.
                     Ketika itu purnama si cacing keluar dari tanah seperti biasanya. Dia melihat kagum pada bulan yang sangat jauh tapi begitu terang di setiap sudut bumi. Si bulan tentu saja tidak dapat melihat cacing tanah yang sangat kecil dari jarak yang begitu jauh.  Si bulan hanya melihat bumi secara makro. Yang bisa dilihat bulan Cuma bumi yang warna-warni yang indah.
Ok kita kembali  lagi ke cacing. Si cacing terus tersenyum malam itu, dia sangat suka melihat sosok bulan yang tegas dan bersinar. Bentuk bulatan dari bulan dinilainya sangat proporsional, cahayanya matching dengan warna bintang waktu itu, sedikit asesoris pada permukaan bulan yang dibuat oleh meteor-meteor terlihat trendy bagi sang cacing. Sambil di iringi lagu “just the way you are” dari mas Bruno  dia terus senyam-senyum sendiri malam itu. Mirip tony blank sih.. tapi kita sedang tidak membahas itu. Subhanallah..
Dan dapat di tebak bila sang cacing itu berkeinginan untuk bisa menjadi sang bulan juga, karena si bulan sendirian, cacing juga ingin menemani sang bulan bersinar bersama-sama menerangi bumi. Hhh… percuma saja. Cerita ini tidak mungkin berkata bahwa cacing nanti bisa menyala kayak lampu trus hidup bahagia bersama-sama bulan. Maksa banget kan kalo gitu.
Sehebat apapun sang cacing tanah itu tidak akan merubah takdirnya yang seharusnya makan minum e*k-nya di dalam tanah menjadi sang bulan yang berada di atas kepala makhluk bumi tanpa mengatakan “nyuwun sewu” (baca: permisi) dan dengan segala kemegahannya.
Tiap harinya  si cacing memikirkan keindahan bulan. Dia sangat termotivasi untuk dapat seperti sang bulan. Berguna bagi orang banyak. Rupanya si cacing anaknya cukup pesimis. Dia mulai berpikir keras untuk lebih berguna hidupnya itu. Karena itu akhir-akhir ini dia lebih sering ke perpustakaan untuk mencari reverensi. Salah satu buku yang dia baca adalah “how to be useful by your self 1. for mollusca and vermes ”. Selain itu dia juga sharing sama ulat bulu atau semut pekerja. Tapi Cuma sekali curhat sama kepompong, karena si kepompong jarang ngomong. Bisanya Cuma manthuk-mantuk (manggut-manggut).  Sampai pada akhirnya dia menemukan cara agar bermanfaat bagi semua . inilah list yang dia buat untuk menjadi lebih berguna bagi makhluk lain. Cekit ot: (nb : click read more)

Selasa, 22 Maret 2011

Story In Watoe Lumpang (cerita di batu penumbuk padi)


               Watoe lumpang berasal dari kata watoe (dalam bahasa indonesia artine batu) dan lumpang (artine meminjam tempat sementara, misal : mas… saya lumpang makan sini ya..).  hehe.. lumpang sendiri itu artinya alat dari batu yang sering digunakan buat numbuk padi pada jaman dahulu. nah.. apa sih itu kok gaya bener batu jaman gk wenak kayak gitu bisa masuk GEJErs area. Jadi begini ceritanya sob… (*duduk sila dan siap bercerita ) waktu itu aku lagi stress soal kampus, ya antara kuliah, tugas, dan segala atributnya. Semua itu membuat diri ini lemah lesu tak terkendali (that’s a real story).
  Dan ternyata di kosan pun juga demikian. Buanyak sekali yang lagi lemas karena bosan. OK gk banyak amat sih, kosan q cm isi 5 orang dan yang bosan 3 orang. Saat termenung disela rutinitas itu dari lubuk hatiku yang terdalam sejujurnya berkata, “I need vacation, yeah… that’s gonna be work”. Tapi kemana.. ? Mall? Ah.. gitu2 aja.. da bosan, cari tempat makan yang aneh? Gk ah.. takut gemuk (asline gk due duek), ke gunung? Panjat tebing? Rafting? Paralayang? Hhh… jauuu… dompet gua jauuu... skarang gk mungkin… apa donk?? Apa?? Aku mulai mempertanyakan itu. Hidupq kupersembahkan untuk menemukan jawabanya. Tapi semua ide q basi.. aku butuh liburan… benar2 butuh liburan. Senadyan, dolan sakkediping moto…. Tak nggo tombo… loro jroning dodo (*meskipun liburan sekedipan mata, saya gunakan itu sebagai penawar sakit di dalam dada.) weish… seerr.. deg tek deg tek  joss… tiba2 saja salah satu temen q bilang kata2 yang kueren banget jare qw (*menurutq). Kmarin aku dari mancing di watoe lumpang enak jeh… aku langsung kaget?? Apa? Mancing?? Deng..deng..deng.. (*kamera mendekat). Dan tiba-tiba ada sinar dari langit. Bersama dengan merpati berterbangan d atasnya. Di bawah aq tersimpuh dan mengangkat kedua tangan ke atas plus nahan nangis “manciiiiiiiiiiiiiing…..” yeah good idea…
wah smangat qw yang kmarin tenggelam entah dimana tiba2 kluar secara brutal dari dalam tanah.. woooooo… ayo manciing.. secara kegiatan ini adalah salah satu hobi q yang saya lakoni sejak dari balita. Banyak jenisnya sih.. mungkin ini hobi dari sebagian paraGEJErs sekalian. Diantaranya mancing amarah, mancing upil, mancing kerusuhan, dan ada mancing yang gk tak sukai, seperti mancing yang di cubles kupingnya (*piercing maksudnya hee) dan sebagaipun, (*sebagainya). Untuk kali ini aku mau mancing ikan aja… yeeyy.. dan dimanakah lokasinya bung? Saya bertanya ke orang brilliant tadi. Nanti ez tak tunjukin tempatnya, singkatnya okelah kalo begitu… siip jadilah kami ber empat dengan penuh senyum ke tempat itu.
Tempat pemancingan ini sungguh aneh (dalam artian bagus). Untuk mencapai lokasinya dibutuhkan keahlian dalam berkendara. Maksud saya benar-benar berkeahlian berkendara.. bagaimana tidak. Lihat saja medan yang saya tempuh.



Ya benar, saya berkendara sepeda motor di pematang sawah… saya ulangi di pematang sawah sodara-sodara. Lebar jalannya kurang lebih Cuma 30cm, dan terus begitu sampai kita-kira 500m. ditambah dengan posisi jalanya yang naik turun… beee… adrenalin jeh.. adrenalin..
Setelah berkali-kali terseok-seok, pergelangan tangan kram nahan motor, nyaris ngguling ke sawah, akhirnya nyampek juga dengan selamat… ini mungkin karena tiap kali panic aku “nyebut” tapi sambil teriak-teriak… “wadoo… Astagfirllah…. Wadooh.. lesoh rek.. Astagfirllah… (*graakk,,,)duhh.. kah..Astagfirllah”. mirip ketemu setan trus setannya jambak2 rambut qw sampek q triak2 gitu.


ne turunan ne... samping q itu dalem lho srius,,,
 

Selasa, 15 Maret 2011

Nemu... Nemu...


               Nemu apa??? gitu kan pertanyaan kalian pas liat posting yang ini... aku habis liat "Finding Nemu" rek... hehe....kiding jeg. gni lho aku bongkar2 data di lepi maksudnya mau menata ulang letak file2 qw yang letaknya mirip jepang (porak-poranda kena tsunami). masak desktop aja buanyak bersarang  lagu2 donlotan, file2 tugas, film2 jg ada yang di desktop.. kn seharusnya mereka gk disitu... harusnya mreka tertata rapi dalam folder2 yang berinisiaal dan terstuktur seperti di labtob2 tmen2 q pada umumnya... tapi kenapa mereka berkeliaran kesana-sini. misalnya, folder bernama "tugas UM" isinya "biarlah kiling me inside.mp3", "set up java", "siiiip" (isinya tugas2 dari kakak tingkat pas dy kuliah). tu cm satu folder bagaimana folde lain. wallah... completelly messy... makanya fasilitas search pada windowsku berperan sebagai resepsionis yang sangat professional, setiap waktu dan pada kondisi apapun dy dengan setia membantuku mencari sebuah data dari bermilyar-milyar tumpukan data yang tersusun secara laknat di hardisku. Dia terus mencari di sela-sela folder, di kolong drive, ato di bak mandi yang kecampur ma recycle bin. Pantang menyerah. Klo di visualisasikan search itu bergenre perempuan (weish) cuantik gk karo-karoan, pakek baju kantor rambutnya mrip wanita karir gitu. Senyumnya ramah dan tentu saja professional. Kl lewat biasanya di sapa “ mau kmana search (*ses maksudnya hehe), baik banget dah mbak search itu. Tapi aku gk mau tergantung ma dia terus. Q bayangin ntar kalo dia udah waktunya nemu jodohnya trus nikah.. punya anak. Pasti gk ada waktu buat q untuk nyari’in data2ku yang.. Astagfirllah gk karuan bngt rek, srius ez…
            Dan ternyata pas waktu beres-beres data itu banyak juga file2 yang mengingatkanku tentang masa-masa dulu, mulai maba sampek komprehensif. Mulai agak ganteng sampai ancur berantakan kayak sekarang, mulai culun sampai culun, dengan sekejab aktivitas itu menarik otot2 di bagian pipi untuk tersenyum. Di kamar q mulai ngomong sendiri ”wah sudah lama ya…”  mulai ketawa sendiri “wahaha.. astagfirllah, aq kok gini dulu” mulai mengingat semua tentang kita “wehehe..” dalam sekejab kamarku penuh dengan kenangan bersama sahabat2 lama, gelak tawa canda kami masih lirih bisa ku dengar. Seakan mereka masih disampingku dan aku benar-benar ada di dalam suasana itu. Sebentar saja kamarku sesak dengan keceriaan kami dan tak ada yang bisa mrnghentikanku waktu itu.
            Setelah capek bongkar2 file ku terbaring sambil senyum-senyum. Sambil berkata “hhh.. kok cepet ya… ntar jadi apa aq… hhhhh” pesimis lagi jadinya.. hahaaha… ne aku mau crita apa sih sebenernya… kok jadi terlempar juaoh gini. Jadi intinya aku gk jadi menata ulang file2ku yang abstrak itu Cuma tak bongkar2 tok… hehe… tapi aq nemu beberapa file yang mungkin berguna bwt GEJErs. Ne smua adalah original buatan saya. Hehe.. silakan minikmati *red click read more

Rabu, 09 Maret 2011

Iseng yang berbahaya

ini adalah presensi yang di buat sama temenku "redi" dy cowok kok, tapi gk tau juga seh, kok dy punya kertas
motif bunga2 ma ad gambar ceweknya seperti di atas. mlai skarang q harus waspada ma dy >:(
sungguh absen yang berbahaya. di buat pas kuliah Belajar dan Pembelajaran. liat aja isinya.. cuma satu mahasiswa yang memperhatikan. itu lho no.10 yang pakek nama samaran M.R yang komentnya mirip lagu bang roma irama (tu anak jaman kapan ya??). lha bayangin aja absen ini kalo nyampek ke dosennya. mungkin bapak dosen juga akan absen di kertas ini, mungkin seperti ini " ydn bs (nama samaran dosen) : aku keki banget gk ad mahasiswa yang serius memperhatikan kuliahku... huufff.... pngen plang jga ez...

waaaaaaaaa..... tman2 skelas d offring A angkatan '09 yang liat keep secret yo... don't tell anybody... ini rahasia satu kelas kita. janji jari kelingking satu kelas

Jumat, 04 Maret 2011

i \(^0^)/ green

because green is the right think
gara-gara gk konsen kuliah, lahirlah gambar ini... hbs gambar ne pen-warna temenku nyaris habis... hehe maafkan saya mbak u**a

Kamis, 24 Februari 2011

Prinsip Belajar

kalo gk jelas gambarnya di klik aja biar g trahom
                Temen qw Tanya, ne gambar ap mas?, bsok tmen yg beda lagi Tanya ne maksudnya apa mas? bsoknya waah,, gambarnya bagus mas...  (^.^)v   Bsoknya lagi da yang Tanya km ngapain gambar gnian, dasar geje???? (-.-“).
Atas dasar itulah doodle ini terpilih masuk blog-ku..
                Ok, skarang waktunya explain my doodle. Pertama gambar ini di buat pas waktu kuliah Belajar-Pembelajaran oleh yang terhormat bapak Bambang setyadin. Pas itu beliau menjelaskan tentang prinsip belajar (Dimyati & Mudjiono, 2009). Sebelumnya beliau menjelaskan tentang konsep-konsep belajar. Nah untuk doodle q gambar pertama, prinsip belajar : aktif diri, ini maksudnya harus ada kemauan dari diri sendiri, kita harus mengaktifkan tombol semangat kita dalam belajar. Ini prinsip pertama. Ke dua prinsip belajar : belajar dari pengalaman , ini maksudnya dari pengalaman maka seseaorang itu mendapatkan pelajaran. Do u get it guys?. Ribet sih jelasinnya. Misalnya gini, seorang yang telah putus cinta mengalami depresi berat pada hidupnya. Seakan gk ada yang peduli dengannya, orang paling apes sepulau jawa, semuanya tak berguna, terbuang sia-sia( lho kok curhat ne). nah setelah dia mengalami itu semua maka dia sudah melakukan proses belajar, yaitu dengan pengalamanya putus cinta. dengan begitu dia belajar kalo milih cewek itu harus yang baik hatinya, jujur katanya, santun perangainya (misalnya gitu). Begitu juga dengan masalah yang lain. Ngerti a?? ngerti gk ngerti lanjut ke tiga, prinsip belajar : pengulangan, nah kalo ini berarti belajar itu harus di ulang-ulang. Ku kira ini da jelas ya.. apalagi buat kalian yang tipe anak yang rajin (rajin usil gk termasuk). Tapi maksud doodle q itu kn orang gk boleh jatuh ke lubang yang sama untuk ke dua kalinya, itu kan namanya orang "pinter". Nah kalo orang ini menggunakan prinsip pengulangan, maka dia akan terus masuk ke lubang yang serupa (gk usah di piker srius, q mulai geje soalnya). Ke empat prinsip belajar : be your self . nah ini favorit goa… (gua maksudnya). Ini berarti belajarlah dengan gaya kalian sendiri. Dengan cara yang fun menurut kalian. ntah apa itu. Lihat di sekitar kalian dan banggalah dengan apa ability kalian, dan

Rabu, 23 Februari 2011

Art


                Waktu itu aku lagi senggang banget, jadi browsing cari yang aneh aneh GJ gtu. Siapa tau bisa balikin mood yang lagi kacau. Ternyata aku temukan banyak gambar karya anak lokal yang bagus-bagus… semakin lama aku browsing, semakin banyak yang buagus-bagus. Aku perhatikan detail-detail gambar mereka lalu aku bandingkan dengan gambar ku.. ah masih bagus punyaku (tapi bohong buat nambah percaya diri) Dan karena itu semakin lama ku jadi semakin minder. Kenapa aku gk berkembang seperti itu ya..? kenapa juga anak-anak itu pinter-pinter. Hhh… -.-“  jd makin lonely mood. Apa mungkin karna temen-temen itu kuliahnya juga di seni ya? Karna rata-rata galeri yang tak liat itu galeri anak seni di bandung. Tapi ada yang gak juga seh.. waktu itu udah jam 1 malam tapi aku gk bisa tidur gara-gara ini. Gak penting sih, tapi cukup membuatku trus berpikir dan gk mau berhenti. Aku mulai kepingin berbagai macam barang yang bisa mendukung gambarku ini, seperti scanner, ballpoint bwt manga, kamera, waa… kereeen… bahaya ini. Nanti bisa tersiksa ma obsesiku yang tiba-tiba ini. Tapi disisi lain, aku memandang bahwa gambarku gk jelek kok, Cuma cara expresiku berbeda dengan mereka. Sebenarnya tidak bisa membandingkan gambarku dengan yang lain. Karena gambarku mempunyai cerita dan cara sendiri. Begitu juga dengan mereka. Parameter bagus atau tidak dalam seni itu juga sangat luas. Misalnya bila sang penilai suka gambar yang horror, sebagus apapun aku gambar yang imut-imut gak akan dinilai bagus oleh dia. Begitu juga sebaliknya. Menurut q yang terpenting itu terus berkarya dengan cara kita sendiri. Jujur sama perasaan kita pas buat karya itu. Tanpa memikirkan penilaian orang bagus atau tidak karya kita.
saat semangat terhambat berbagai masalah  
( click gambarnya biar gedhe  )
            Bila mau menjadi seniman jangan pernah berpikir untuk mendapat banyak fans dan pengakuan dari orang lain. Namun bila dapat, itu merupakan bonus dari penikmat seni. Yang terjadi sesungguhnya dimana kejujuran dari sang seniman itu terangkai dengan baik pada karyanya. Tentu saja cara jujur untuk mereka itu berbeda-beda. Bisa dengan gambar,lagu puisi, atau yang lain. Dalam katagori gambar saja juga banyak cara yang bisa digunakan untuk membuatnya. Tergantung seniman itu paling nyaman menggunakan cara apa. So… gk bisa membandingkan karya ku dengan punya mereka. Tapi Itu menurut saya…. Cukup untuk mengembalikan semangat saya… hehehe. Pokoknya trus berkarya… myd never die hahay…